Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah gangguan mood (suasana perasaan) yang dikarakteristikan dengan episode depresi dan manik atau hipomanik. Dahulu gangguan ini dikenal sebagai “manic-depressive illness.” Pada awalnya antara skizofrenia dengan gangguan bipolar saling bertumpang tindih dalam penegakan diagnosisnya namun kemudian diberi batasan yang jelas oleh Emil Kraeplin, seorang psikiater Austria.

Depresi adalah suatu kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang. Sedangkan pada kondisi manik atau hipomanik terdapat suatu kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan, meluas, atau iritable (mudah menjadi marah). Kondisi mood yang meningkat ini akan menyebabkan perubahan pada diri pasien meliputi peningkatan energi, gangguan tidur, gangguan makan, rasa percaya diri yang berlebihan, waham kebesaran, kontrol impuls yang buruk, hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan. Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan. Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu, sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari.
Selama episode manic, penderita begitu bersemangat bekerja, tidak begitu tertekan dengan tagihan utang, atau merasa cukup sehat walaupun istrihat cuma dua jam. Sedangkan selama episode depresi, penderita sangat malas bangun, penuh kebencian, putus asa, dan begitu tertekan dengan masalah social yang dialami.

Episode depresif dari gangguan bipolar memiliki kriteria diagnostik yang sama dengan gangguan depresi mayor episode tunggal. Sedangkan pada gangguan bipolar episode campuran terdapat gejala-gejala manik atau hipomanik dan depresi yang berganti-ganti secara cepat pada suatu periode waktu yang berlangsung sekurangnya satu minggu. Pada tampilan klinis, seorang yang menderita gangguan bipolar episode campuran biasanya mengalami kondisi mood yang sangat tidak stabil. Secara umum, terdapat dua jenis gangguan bipolar, pada gangguan bipolar tipe satu, ditemukan sekurangnya satu episode manik. Sedangkan pada gangguan bipolar tipe dua ditemukan sekurangnya satu episode hipomanik.

Penyebab

gangguan bipolar tidak sepenuhnya dipahami, tetapi sering kali terjadi dalam riwayat kesehatan keluarga (genetic). Periode pertama dari gangguan bipolar biasanya terjadi pada masa remaja atau awal dewasa. Gejala nyaris tidak diketahui karena jadi sesuatu yang biasa dirasakan dan membingungkan karena mirip dengan situasi hati. Oleh karena itu banyak orang yang mengabaikan gangguan bipolar.

Tanda dan Gejala
Tiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda. Tiap penderita memiliki varian, tingkat keparahan, dan frekuensi yang berbeda-beda. Beberapa orang lebih rentan terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian antara periode manik dan depresi.

Tanda dan gejala mania
Dalam fase manic gangguan bipolar memiliki energi tinggi, kreativitas, dan euforia. Orang-orang mengalami episode manik sering berbicara sangat cepat, tidur sangat sedikit, dan hiperaktif. Penderita gangguan bipolar jenis ini merasa diri sebagai yang terkuat, tak terkalahkan, atau ditakdirkan untuk menjadi orang besar.

Meskipun gejala manik ini menyenangkan, gejala manik memiliki kecenderungan untuk lepas kendali. Sebagai contoh, penderita sering berperilaku sembrono selama episode manik: menghabiskan tabungan, terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak pantas, atau membuat investasi bisnis hitam. Penderita juga mudah marah, agresif-berkelahi, memukul ketika orang lain tidak menyetujui rencana mereka, dan menyalahkan siapa saja yang mengkritik perilaku mereka. Beberapa orang bahkan menjadi delusional atau mulai mendengar suara-suara aneh dalam dirinya.

Tanda dan gejala mania meliputi:
* Merasa sangat “tinggi” dan optimis atau sangat mudah marah
* Tidak realistis, keyakinan muluk tentang kemampuan seseorang atau kekuasaan
* Tidur sangat sedikit, tapi merasa sangat giat
* Berbicara sangat cepat sehingga orang lain tidak dapat mengikuti
* Pikiran melompat dengan cepat dari satu ide ke depan
* Sangat mudah terganggu, tidak mampu berkonsentrasi
* Diburukkan penilaian dan impulsif
* Bertindak secara serampangan tanpa berpikir tentang konsekuensi
* Delusi dan halusinasi (pada kasus yang berat)

Tanda dan gejala depresi bipolar
Di masa lalu, depresi bipolar disamakan dengan depresi biasa. Tetapi perkembangan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya, terutama ketika berkonsultasi dengan psikiater. Kebanyakan orang dengan depresi bipolar tidak dibantu oleh antidepresan. Bahkan, ada risiko bahwa antidepresan dapat membuat gangguan bipolar dapat memicu lebih buruk-mania atau hypomania, menyebabkan gangguan kestabilan suasana hati.

Meskipun banyak kesamaan, gejala tertentu lebih sering terjadi pada depresi bipolar daripada depresi biasa. Sebagai contoh, depresi bipolar lebih cenderung menyebabkan penderita lekas marah, rasa bersalah, tidak bisa ditebak suasana hatinya serta perasaan gelisah. Orang-orang dengan depresi bipolar juga cenderung bergerak dan berbicara pelan-pelan, tidur banyak, dan berat badan bertambah. Selain itu, mereka lebih mungkin mengembangkan depresi psikotik-suatu kondisi di mana mereka telah kehilangan kontak dengan realitas-dan mengalami cacat besar dalam pekerjaan dan fungsi sosial.

Gejala depresi bipolar meliputi:
* Merasa putus asa, sedih, atau kosong.
* Iritabilitas
* Ketidakmampuan untuk mengalami kenikmatan
* Kelelahan atau kehilangan energi
* Kelesuan fisik dan mental
* Perubahan nafsu makan atau berat badan
* Masalah tidur
* Konsentrasi dan masalah memori
* Perasaan tidak berharga atau bersalah
* Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Kulit kepala seperti kering
*Rambut terasa keras seperti dijambak
* Kepala terasa pening
* Jantung berdebar-debar
* Tubuh terasa lelah, lemas dan kurang gairah
*Ngantuk seperti kurang tidur.
Tanda dan gejala episode campuran
Gangguan bipolar campuran merupakan kombinasi antara gejala manik dan depresi. Tanda-tanda umum episode campuran termasuk gejala depresi dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan, insomnia, dan pikiran yang berubah-ubah sangat cepat. Kombinasi energi tinggi dan rendah ini membuat suasana hati yang sangat berisiko tinggi bunuh diri.

Penanganannya
Menurut Femie dari VMDB, penanganan sindrom bipolar bisa macam-macam. Yang utama dengan obat untuk mengendalikan suasana hati. Yang kedua dengan psikoedukasi, yaitu pelatihan untuk mendapat informasi lebih tentang penyakit tersebut dan penanganannya.

sumber:http://health.detik.com/read/2010/01/11/160512/1276002/770/gangguan-bipolar
http://www.medicalera.com/index.php?option=com_myblog&show=mengenal-gangguan-bipolar.html&Itemid=314
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/gangguan-bipolar-bisa-sembuh-dengan-curhat

Tentang KUAT
saya kuat abu menjadikan setiap pengalaman adalah pelajaran yang berharga untuk menjadi lebih baik

Tinggalkan komentar